7 April 2014

[BookReview] Bekisar Merah-Ahmad Tohari

Haloo
Kali ini saya akan mereview novel bacaan semalam. Salah satu pengarang favorit saya, bahkan semenjak kumpulan-kumpulan cerpennya yang diterbitkan ulang. Ahmad Tohari. Pengarang lulusan SMA yang mengecap beberapa pendidikan tinggi di berbagai fakultas, diantaranya ekonomi, sospol, dan kedokteran.

Ahmad Tohari adalah salah satu penulis favorit saya. Tema khas yang diangkat seputar kehidupan 'orang kecil', disajikan dengan gaya bahasa asli Indonesia, dan pemaparan-pemaparan filosofi yang sederhana tapi bernilai kompleks. Novel pertama beliau yang saya baca adalah Ronggeng Dukuh Paruk, dan langsung membuat saya jatuh cinta pada sastra yang beliau ejawantahkan, hehe. Jadi serius ginih.

Okelah langsung aja kita review.
Ini gambar covernya yang baru:

Novel yang saya baca terbitan 2013, cetakan kedua dari PT Gramedia Pustaka, tapi kalau tidak salah dulu pernah diterbitkan tahun 1993 oleh penerbit yang sama.

Novel ini berkisah tentang seorang wanita muda blasteran Indonesia-Jepang  bernama Lasi yang hidup di desa Karangsoga (entah di belahan dunia mana) bersama suaminya yang bernama Darsa. Darsa adalah seorang penyadap kelapa di desa itu. Awalnya saya mengira pasangan Lasi-Darsa inilah yang akan menjadi tokoh utama hingga akhir cerita. Namun ternyata dugaan saya salah, karena alur cerita berkembang ke arah yang tidak terduga.

Darsa di novel ini ditakdirkan mengalami kecelakaan jatuh dari pohon kelapa yang dipanjatnya saat menyadap. Akibatnya, ia mengalami cedera serius yang menyebabkan dirinya terus-menerus buang air. Lasi sebagai seorang istri yang patuh, dengan sabar merawat Darsa hingga bertahun-tahun. Tapi Darsa berbuat kesalahan dengan mengkhianati Lasi. Ia terbujuk nafsu untuk menggagahi anak pemijat yang mengobatinya. 

Inilah salah satu yang saya suka banget dari Ahmad Tohari. Beliau mengeksplorasi sisi-sisi humanis yang nyata pada setiap karakter tanpa mengurangi kekuatan masing-masing karakter. Seperti kasus Darsa, padahal di awal dia ceritakan sebagai seorang suami yang baik, jujur dan amanah. Tapi sebagaimana seorang manusia, tidak selamanya dia menjadi karakter yang lurus. Sekali waktu bisa saja menemui cobaan-cobaan nafsu yang membuatnya melakukan kesalahan.

Lanjut kepada plot cerita, Lasi yang merasa dikhianati merasa sakit hati dan melarikan diri ke kota besar dengan menumpang truk yang disopiri temannya. Lasi yang lugu akhirnya terjebak dalam kehidupan kota yang sama sekali baru baginya. Dan ternyata disinilah cerita utama dari novel ini. Cerita seorang Lasi, bekisar yang menjadi simpanan bagi konglo di Jakarta. Bekisar yang dikurung dalam sangkar emas rumah dan perhiasan mewah.

Semula Lasi tidak merasa ada yang salah dengan itu semua, terlebih dengan rasa sakit hatinya terhadap Darsa yang menjadikannya seorang istri tanpa suami. Namun seiring berjalannya waktu, keluguan Lasi pun dapat mencerna bahwa kisah yang dia alami bukanlah kisah perempuan baik-baik pada umumnya. Apalagi ia kemudian bertemu kembali dengan Kanjat, teman masa kecilnya yang ternyata menyimpan perasaan mendalam padanya.

Akhir cerita dari novel ini sebenarnya sudah bisa ditebak, Kanjat berusaha menyelamatkan Lasi dan takdir menyatukan mereka bersama.

Tapi seperti yang saya kaktakan di atas, novel-novel Ahmad Tohari adalah novel pelajaran hidup yang sarat makna. Karena itu, selain jalan cerita yang apik, tentu saja filosofi kehidupan yang disisipi oleh beliau sangat menambah nilai positif novel ini. Sungguh novel yang nikmat dan nyaman dibaca. :)

rating 5/5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar